Rabu, 12 Februari 2014

KEUTAMAAN MEMBACA ALQURAN

Syaikh Muhammad bin ShalihAl-Utsaimin


Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnyaorang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat sertamenafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengandiam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidakakan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambahkepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Menyukuri.”
(QS. Fathir: 29-30)

Ada dua cara seseorang di dalammembaca kitab Allah. Pertama, tilawah hukmiyyah, yaitu membenarkan segalaberita yang ada di dalamnya dan menerapkan hukum-hukumnya dengan caramelaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kedua, tilawahlafhzhiyyah atau qira’atul Qur’an, banyak sekali nash-nash yang menyebutkeutamaannya. Dalam Shahih Bukhari, disebutkan riwayat dari Utsman bin Affanbahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yangbelajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.”

Dalam Shahihain, disebutkan pulahadits dari Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Orang yang mahir membaca Al-Qur’an kelak (mendapat tempat disurga) bersamapara utusan yang mulia lagi baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an danmasih terbata-bata, dan merasa berat dan susah, maka dia mendapatkan duapahala.”

Dua pahala ini, salah satunyamerupakan balasan dari membaca Al-Qur’an itu sendiri, sedangkan yang keduaadalah atas kesusahan dan keberatan yang dirasakan oleh pembacanya.

Dalam Shahih Muslim disebutkanriwayat dari Abu Umamah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,“Bacalah Al-Qur’an, karena pada hari Kiamat nanti dia akan datang sebagaipemberi syafa’at kepada orang yang membacanya.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, “Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka ia mendapatkansatu kebaikan, sedangkan kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kalilipat. Saya tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf, akan tetapi alifsatu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi)

Keutamaan-keutamaan ini meliputiseluruh kandungan isi Al-Qur’an. Banyak hadits Nabi shallallahu ‘alaihiwasallam yang menyebutkan keutamaan surat-surat tertentu, misalnya suratAl-Fatihah. Dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari Abu Sa’id bin Mu’alla bahwaNabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata kepadanya, “Aku akanmengajarkanmu surat yang paling agung di dalam Al-Qur’an, yaitu AlhamdulillaahiRabbi l-‘alamiin (Al-Fatihah). Ini adalah tujuh ayat yang diulang-ulang danAl-Qur’an agung yang diberikan kepadaku.”

Oleh karena keutamaannya itu, makamembacanya menjadi bagian dari rukun shalat. Shalat tidak akan menjadi sahtanpa membaca Al-Fatihah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaksah shalat bagi siapa yang tidak membaca Al-Fatihah.” (Muttafaq ‘alaih)

Surat dalam Al-Qur’an lainnya yangmemiliki keutamaan tersendiri adalah surat Al-Baqarah dan Ali Imran. Nabishallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah surat Az-Zahrowain, yaituAl-Baqarah dan Ali Imran. Karena sesungguhnya keduanya akan datang pada hariKiamat seperti dua buah awan atau seperti dua kawanan burung yang sedangterbang berbaris membela orang-orang yang biasa membacanya. Bacalah suratAl-Baqarah karena membacanya membawa berkah sedangkan meninggalkannya akanmenyebabkan penyesalan. Surat ini tidak akan bisa dibaca oleh para tukangsihir.” (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwaNabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya rumah yang didalamnya dibacakan surat Al-Baqarah, tidak akan bisa dimasuki setan.” (HR.Muslim)

Surat lainnya yang mempunyaikeutamaan khusus adalah surat Al-Ikhlas. Dalam Shahih Bukhari disebutkanriwayat dari Abu Said Al-Khudri bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda, “Demi Dzat yang menguasai jiwaku, sesungguhnya ia sebanding dengansepertiga Al-Qur’an.”

Selain itu, surat yang memilikikeutamaan tersendiri adalah surat Al-Falaq dan An-Nas, atau biasa disebut mu’awwidzatain.Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tahukah kamu beberapa ayat yangditurunkan pada hari ini yang belum pernah sebanding dengannya? Yaitu Qul‘a’udzibi Rabbi l-falaq, dan Qul ‘a’udzubi Rabbi n-nas.” (HR. Muslim)

Oleh karena itu, sudah sepatutnyabagi kita untuk bersungguh-sungguh memperbanyak bacaan Al-Qur’an yang penuhberkah, apalagi di bulan Ramadhan. Para Salafush Shalih dahulu selalumemperbanyak bacaan Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Imam Malik, jika Ramadhantiba, maka beliau berhenti dari membaca hadits dan majelis-majelis ilmu(berhenti mengajar) untuk kemudian berganti membaca Al-Qur’an. Imam Qatadahselalu meng-khatam-kan bacaan Al-Qur’an setiap tujuh hari sekali, sedangkanpada bulan Ramadhan meng-khatam-kannya setiap tiga hari sekali, dan padasepuluh hari terakhir bulan Ramadhan meng-khatam-kannya setiap hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar